PENGARUH SISTEM TANAM TUMPANGSARI PADA BROKOLI ORGANIK TERHADAP HAMA Crocidolomia pavonana F. (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE)
Abstract
ABSTRAK
Crocidolomia pavonana merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman brokoli. Dampak negatif pestisida sintetik untuk mengendalikan populasi hama C. pavonana menjadikan sistem tanam tumpangsari dalam budidaya organik sebagai salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh tumpangsari seledri dan bawang daun dengan brokoli organik terhadap populasi dan intensitas serangan hama C. pavonana dibandingkan dengan sistem tanam monokultur. Penelitian dilaksanakan di lahan organik milik PT. Herbal Estate, Batu, Jawa Timur pada bulan Januari sampai April 2015. Metode percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan empat ulangan yaitu: monokultur, tumpangsari brokoli dengan seledri, tumpangsari brokoli dengan bawang daun, tumpangsari dengan seledri dan bawang daun. Penelitian diakukan di lahan berukuran 155 m2. Pada lahan tersebut dibuat bedengan berukuran 400x150x30 cm. Jumlah bedengan pada lahan penelitian adalah 16 bedeng. Parameter pengamatan dalam penelitian ini yaitu tingkat populasi dan intensitas kerusakan C. pavonana. Pengamatan dilakukan dengan metode visual pada setiap tanaman contoh. Pada tiap bedengan ditetapkan dua tanaman contoh, sehingga jumlah tanaman contoh seluruhnya adalah 32 tanaman. Pengamatan dilakukan sebanyak 10 kali dimulai saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam sampai menjelang panen dengan interval satu minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem tanam tumpang sari dengan menanam tanaman seledri dan bawang daun sebagai tanaman penolak hama pada budidaya brokoli organik pengaruhnya tidak berbeda nyata terhadap tingkat populasi maupun intensitas kerusakan C. pavonana. Tingkat populasi C. pavonana pada semua perlakuan rendah di awal pengamatan dan mulai meningkat pada saat pengamatan ke-8 dengan rata-rata populasi 0,54 ekor/tanaman. Persentase intensitas kerusakan pada semua perlakuan tergolong rendah di awal pengamatan dan mulai meningkat pada pengamatan ke-5 sampai pengamatan ke-10 dengan rata-rata intensitas kerusakan yaitu 1,02%.
Kata kunci: Bawang daun, intensitas kerusakan, monokultur, populasi, seledri.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2016 Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.