HUBUNGAN KETEBALAN LAPISAN EPIDERMIS DAUN TERHADAP INFEKSI JAMUR Alternaria porri PENYEBAB PENYAKIT BERCAK UNGU PADA EMPAT VARIETAS BAWANG MERAH

Authors

  • Erviani Marlitasari
  • Liliek Sulistyowati
  • Restu Rizkyta Kusuma

Keywords:

epidermis daun, ketahanan struktural, penyakit bercak ungu, stomata, varietas tahan

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia. Produktivitas bawang merah yang masih rendah dapat disebabkan karena gangguan penyakit bercak ungu yang disebabkan oleh jamur patogen Alternaria porri. Terdapat banyak varietas bawang merah tetapi hanya beberapa yang sering digunakan oleh petani yaitu varietas Bali, Thailand, Bauji dan Filipina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan empat varietas bawang merah terhadap penyakit bercak ungu dan untuk mengetahui hubungan ketebalan lapisan epidermis serta kerapatan stomata daun terhadap penyakit bercak ungu. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan varietas tanaman bawang dan 4 ulangan. Metode yang digunakan adalah inkubasi patogen A. porri pada tanaman bawang merah, pembuatan preparat daun menggunakan metode fiksasi FAA (Formaldehid, Asam Asetat, Alkohol) untuk mengamati tebal epidermis dan pembuatan sayatan daun bawang merah untuk mengamati kerapatan stomata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara jenis varietas bawang merah dengan inkubasi penyakit dan intensitas serangan penyakit. Ketebalan epidermis daun dengan intensitas serangan penyakit memiliki korelasi sedang, sedangkan kerapatan stomata dengan intensitas serangan tidak memiliki korelasi. Varietas bawang merah tahan memiliki epidermis yang lebih tebal dan jumlah stomata yang lebih sedikit dari pada varietas rentan.

References

Agrios, G. N. 2005. Ilmu Penyakit Tumbuhan (Terjemahan Munzir Busnia). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Aliah, N. U. 2014. Hubungan Ketebalan Lapisan Epidermis Daun Terhadap serangan Jamur Mycosphaerella musicola Penyebab bercak Daun Sigatoka pada Sepuluh Kultivar Pisang. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Fahn, A. 1989. Plant Anatomy 3rd edn. Pergamon Press. Oxford.

Hadisutrisno, B. Sudarmadji, S.Siti dan P. Achmad. 2005. Peranan Faktor Cuaca terhadap Infeksi dan Perkembangan Penyakit Bercak Ungu pada Bawang Merah. Indon. J. Plant Prot 1 (1): 56-64

Hanudin, 2006. Jamur Penyebab Penyakit Tanaman. Universitas Hasanuddin. Makasar.

Nirwanto, H. 2007. Epidemi dan Manajemen Penyakit Tanaman. UPN “Veteran†Press. Surabaya. H. 2007. Epidemi dan Manajemen Penyakit Tanaman. UPN “Veteran†Press. Surabaya.

Purnomo, B. 2007. Epidemologi Penyakit Tanaman. USU Repository Press. Sumatera Utara

Udiarto, B. K, W. Setiawati dan E. Suryaningsih. 2005. Pengenalan Hama dan Penyakit pada Tanaman Bawang Merah dan Pengendalian-nya. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung

Wardlaw, C. W. 1961. Leaf Spot Disease. Onion Disease: including Plantains and Abaca. Eding-burgh. Longman. Pp 314-341.

Downloads

Published

2017-10-02

How to Cite

Marlitasari, E., Sulistyowati, L., & Kusuma, R. R. (2017). HUBUNGAN KETEBALAN LAPISAN EPIDERMIS DAUN TERHADAP INFEKSI JAMUR Alternaria porri PENYEBAB PENYAKIT BERCAK UNGU PADA EMPAT VARIETAS BAWANG MERAH. Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan), 4(1), 8–16. Retrieved from https://jurnalhpt.ub.ac.id/index.php/jhpt/article/view/223

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>