PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK SERASAH DAN LIMBAH BATANG TEBU TERHADAP KEANEKARAGAMAN JENIS SEMUT (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) PADA EKOSISTEM TANAMAN TEBU

THE ADDITIONAL EFFECT OF ORGANIC MATERIALS LITTER AND SUGARCANE STEM WASTE ON THE DIVERSITY OF ANTS (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) IN THE SUGARCANE PLANT ECOSYSTEM

Authors

  • Rohmat Sayful Affandi Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
  • Bambang Tri Rahardjo Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jurnalhpt.2024.012.2.2

Keywords:

bahan organik, ekosistem tebu, keanekaragaman semut

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jenis bahan organik dari serasah tebu dan limbah batang tebu terhadap kelimpahan dan keanekaragaman semut pada ekosistem tanaman tebu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode pitfall trap dan bait trap (ikan tuna) dengan interval seminggu sekali selama delapan minggu. Hasil penelitian ditemukan empat subfamili, delapan genus dengan jumlah total 22.254 individu. Semut berpotensi berperan predator di antaranya Crematogaster sp., Dolichoderus sp., Odontomachus sp., Pheidole sp., dan Solenopsis sp. sisanya berperan sebagai foragers yaitu Camponotus sp., Calomyrmex sp., dan Tapinoma sp. Hasil analisis ragam diperoleh bahwa P2 berpengaruh nyata terhadap kelimpahan individu semut dibandingkan P0 dan P1 (F3 12 = 4,463 P > 0,0301). Hasil perhitungan indeks keanekaragaman P0 dan P1 termasuk sedang, P2 rendah, indeks Kemerataan P0, P1, dan P2 sedang, indeks Dominansi P0, P1 rendah dan P2 sedang.

References

Adhi, S. L., Hadi, M., & Tarwotjo, U. (2017). Keanekaragaman dan kelimpahan semut sebagai predator hama tanaman padi di lahan sawah organik dan anorganik Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten. Bioma, 19(2), 125-135. https://doi.org/10.14710/bioma.19.2.125-135

Altieri, M. A. (2012). Insect pest management in the agroecosystems of the future. Anno LX, 40, 137-144.

Antweb. (2023). Antweb Version 8.9.3. California Academy of Science. https://www.antweb.org. (Accessed 8 April 2023)

Badan Pusat Statistik (BPS). (2021). Impor gula menurut negara asal utama 2017-2021. https://www.bps.go.id/. (Accessed 8 January 2023).

Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Tanaman Pemanis dan Serat (Bsiptas). (2018). Inovasi teknologi on farm tebu untuk mendukung upaya pemenuhan kebutuhan dan swasembada gula nasional. In Prosiding Seminar Nasional Status Dan Inovasi Teknologi Tanaman Tebu (1-246 pp). Malang: Tribhuwana Tunggadewi University

Brower, J., Jerrod, Z., & Ende, C. V. (1990). Field and laboratory methods for general ecology 3rd ed. Dubuque.

Cerda, X., & Dejean, A. (2001). Predation by ants on artrhopods and other animals. In Predation in the Hymenoptera: An Evolutionary Perspective Trivandrum (39-78 pp). 40-78. India: TransWorld Research Network

Direktorat Jendral Perkebunan (Ditjenbun). (2021). Statistik perkebunan unggulan nasional. In Buku Statistik Perkebunan 2021-2023. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan

Eubanks, M. D., Lin, C., & Tarone, A. M. (2019). Peran semut dalam dekomposisi bangkai vertebrata. Food Webs, 18, 1-10. https://doi.org/10.1016/j.fooweb.2018.e00109.

Fazilah, N. (2022). Keanekaragaman semut (Hymenoptera: Formicidae) di perkebunan masyarakat Kecamatan Leupung sebagai referensi tambahan pada materi keanekaragaman hayati. [Undergraduated Thesis, Ar-Raniry State Islamic University]

Haneda, N. F., & Yuniar, N. (2020). Peranan semut di ekosistem transformasi hutan hujan tropis. Jurnal Ilmu Kehutanan, 14(1), 16-27. https://doi.org/10.22146/jik.57459

Hashimoto, Y. & H. Rahman. (2003). Identification guide to ant genera of Borneo. In Inventory and Collection. Total protocol for understanding of biodiversity (pp.89-162)Chapter: 9. Malaysia: Institute for Tropical Biology and Conservation, University Malaysia Sabah and Japan International Cooperation Agency (JICA).

Hasriyanty, Rizali, A., & Buchori, D. (2015). Keanekaragaman semut dan pola keberadaannya pada daerah urban di Palu, Sulawesi Tengah. Indonesian Journal of Entomology, 12(1), 29-47. https://doi.org/10.5994/jei.12.1.39

Holldobler, B., & Wilson, E. O. (1990). The ants. Cambridge (US): Harvard Univ Pr.

Krebs, C. J. 1989. Experimental analysis of distribution and abundan third edition. New York: Harper & Row..

Kusdini. (2021). Identifikasi sarang alami semut pada kondisi lokasi persawahan yang berbeda. [Undergraduated Thesis, Hassanudin University)

Ludwig, J.A & J. F. Reynolds. (1988). Statistical ecology. a primer on method and computing. New York: John Wiley & Sons.

Macdougall, A. S., McCann, K. S., Gellner, G., & Turkington, R. (2013). Diversity loss with persistent human disturbance increases vulnerability to ecosystem collapse. Nature, 494(7435) :86–89. https://doi.org/10.1038/nature11869

Magurran, A. E. (2004). Measuring biological diversity. United Kingdom: Blackwell Sciene Ltd..

McGlynn, T. (1999). The worldwide transfer of ants: geographical distribution and ecological invasions. Journal of Biogeography, 26(3), 535-548. http://dx.doi.org/10.1046/j.1365-2699.1999.00310.x

Meilina, D., Setyawati, T. R., & Yanti, A. H. (2017). Ragam jenis semut (Hymenoptera: Formicidae) di lahan gambut alami dan perkebunan sawit di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Protobiont, 6(3), 68-74.

Mentari, F. S., Yuanita, & Roby. (2021). Pembuatan kompos ampas tebu dengan bioaktivator mol rebung bambu. Buletin Poltanesa, 22(1), 1-6. https://doi.org/10.51967/tanesa.v22i1.333

Mutmaina, L. (2018). Keefektifan tali sebagai jembatan bagi semut dari pematang ke dalam pertanaman padi. Jurnal Agrominansia, 3(2), 101-106.

Nurdin, M. (1997). Ekologi hewan tanah. Jakarta: Bumi Aksara-PAU

Odum, E. P. (1993). Dasar-dasar ekologi terjemahan Tjahjono Samingan edisi ketiga. Yogyakarta: University Gadjah Mada Press.

Patek, S.N., Baio, J.E., Fisher, B.L., & Suarez AV. (2006). Multifunctionality and mechanical origins: ballistic jaw propulsion in trap-jaw ants. The Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS). 103 (34): 12787-12792. https://doi.org/10.1073/pnas.0604290103

Prayoga, N. A., Rahardjo, B. T., & Widjayanti, T. (2021). Keanekaragaman jenis semut (Hymenoptera: Formicidae) pada ekosistem tanaman tebu PHT dan konvensional. Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan), 9(3), 78-84. https://doi.org/10.21776/ub.jurnalhpt.2021.009.3.2

Puspita, S. M. (2020). Analisis kualitas kompos sampah sayuran dan kotoran ayam. [Undergraduated Thesis, Universitas Islam Indonesia]

Putra, I. L., Setiawan, H., & Suprihatini, N. (2021). Keanekaragaman jenis semut (Hymenoptera: Formicidae) di sekitar Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Biospecies. 14(2), 20-30.

Putra, I. M., Hadi, M., & Rahadian, R. (2017). Struktur komunitas semut (Hymenoptera : Formicidae) di lahan pertanian organik dan anorganik Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Bioma. 19(2): 170-176. https://doi.org/10.14710/bioma.19.2.170-176

Ranny, Herwina, H, & Dalhemi. (2015). Inventarisasi semut yang ditemukan pada perkebunan buah naga Lubuk Minturun, Kota Padang dan Ketaping Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Biologi, 4(1), 57-64. http://dx.doi.org/10.23960%2Fj_bekh.v6i1.2346

Riyanto. (2007). Kepadatan, Pola Distribusi dan Peranan Semut pada Tanaman di Sekitar Lingkungan Tempat Tinggal. Jurnal Penelitian Sains (JPS), 10(2), 241-253.

Sujak, Sunarto, D. A., & Subiyakto. (2018). Pengaruh penambahan biomassa di lahan kering terhadap diversitas arthropoda tanah dan produktivitas tebu. Buletin Tanaman Tembakau Serat dan Minyak Industri, 10(1), 21-31.

Taib, M. (2012). Ekologi Semut Api. Jurnal Sainstek, 6(6), 1-9.

Ward, D. F., New, T. R., & Yen, A. L. (2001). Effects of pitfall trap spacing on the abundance, richness and composition of invertebrate catches. Journal of Insect Conservation. 5, 47-53. https://doi.org/10.1023/A:1011317423622

Wielgoss, A., Tscharnke, T., Buchori, D., Fiala, B., & Clough, Y. (2010). Temperature and a dominant Dolichoderine ant species affect ant diversity in Indonesian Cacao Plantations. Agriculture Ecosystems & Environment, 135(4), 253–259 http://dx.doi.org/10.1016/j.agee.2009.10.003

Yudo, H., & Sukanto, J. (2008). Analisa Teknis Kekuatan Mekanis Material Komposit Berpenguat Serat Ampas Tebu (Baggase) Ditinjau Dari Kekuatan Tarik Dan Impak. Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan , 5(2), 95-101.

Zulkarnain, S. (2006). Preferensi semut permukiman terhadap berbagai jenis umpan. [Undergraduated Thesis, Bogor Agricultural Institute]

Downloads

Published

2024-06-26

How to Cite

Affandi, R. S., & Rahardjo, B. T. (2024). PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK SERASAH DAN LIMBAH BATANG TEBU TERHADAP KEANEKARAGAMAN JENIS SEMUT (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) PADA EKOSISTEM TANAMAN TEBU: THE ADDITIONAL EFFECT OF ORGANIC MATERIALS LITTER AND SUGARCANE STEM WASTE ON THE DIVERSITY OF ANTS (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) IN THE SUGARCANE PLANT ECOSYSTEM. Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan), 12(2), 76–90. https://doi.org/10.21776/ub.jurnalhpt.2024.012.2.2

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>