KEANEKARAGAMAN HAMA DAN MUSUH ALAMI PADA BUDIDAYA CABAI RAWIT MONOKULTUR DAN POLIKULTUR DENGAN MEMANFAATKAN TANAMAN PERANGKAP BABY BLUE DAN YELLOW STICKY TRAP
DIVERSITY OF PESTS AND NATURAL ENEMIES IN MONOCULTURE AND POLYCULTURE CAYENNE PEPPER CULTIVATION BY UTILIZING BABY BLUE AND YELLOW STICKY TRAP
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.4.4Keywords:
Cabai rawit, hama, keanekaragaman, musuh alamiAbstract
Pemanfaatan pola tanam dan perangkap memengaruhi kehadiran serangga. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan populasi dan keanekaragaman hama dan musuh alami pada budidaya cabai rawit dengan monokultur dan polikultur, serta mengetahui pengaruh monokultur dan polikultur pada budidaya cabai rawit serta adanya perangkap terhadap hasil produksi. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2022 sampai Juli 2022. Lokasi penelitian terdapat di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan pola tanam monokultur cabai rawit dan polikultur tanaman cabai rawit dengan kacang tanah. Metode penelitian dengan penentuan lokasi, pengamatan dan pengambilan arthropoda serta identifikasi dan analisa data. Variabel pengamatan adalah jenis dan jumlah arthropoda yang ditemukan, indeks keanekaragaman, pengaruh perangkap pada budidaya cabai rawit monokultur dan polikultur dan hasil produksi tanaman cabai rawit. Individu hama pola tanam monokultur berjumlah 1.439 individu dan polikultur 1.167 individu. Musuh alami polikultur 410 individu dan monokultur 249 individu. Individu hama pada tanaman perangkap baby blue 1.709 individu dan YST 897 individu. Individu musuh alami tertinggi tanaman baby blue 449 individu dan YST 210 individu. Indeks keanekaragaman hama dan musuh alami monokultur maupun polikultur memiliki indeks yang sama. Namun polikultur memiliki nilai yang lebih tinggi. Pola tanam polikultur dan pemanfaatan tanaman perangkap baby blue dan YST memiliki hasil produksi cabai rawit yang lebih tinggi berdasarkan pengamatan serta informasi petani.
References
Alauddin, K. (2016). Keanekaragaman makrozoobentos epifauna pada perairan pulau lae-lae Makasar. [Skripsi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar].
Antonius, A. (2019). Studi keanekaragaman jenis serangga daerah bekas kebakaran pada kawasan hutan lindung Bukit Luwit Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang. PIPER, 28(15), 49–59. https://doi.org/10.51826/piper.v15i28.284
Asril, M., Simarmata, M.M.T., Sari, S.P., Indarwati, Setiawan, R.B., Arsi, Afriansyah & Junairah. (2022). Keanekaragaman hayati. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Azima, S.E., Syahribulan, Sjam, S. & Santosa, S. (2017). Analisis keragaman jenis serangga predator pada tanaman padi di areal persawahan Kelurahan Tamalarea Kota Makassar. Bioma : Jurnal Biologi Makassar, 2(2), 12–18. https://doi.org/10.20956/bioma.v2i2.2042
Badan Pusat Statistik. (2019). Produksi tanaman sayuran. https://www.bps.go.id/indicator/55/61/1/produksi-tanaman-sayuran.html (diakses 27 Mei 2022).
Badan Pusat Statistik. (2020). Produksi tanaman sayuran https://www.bps.go.id/indicator/55/61/1/produksi-tanaman-sayuran.html (diakses 27 Mei 2022).
Baderan, D.W.K., Rahim, S., Angio, M. & Salim, A.I.B. (2021). Keanekaragaman, kemerataan, dan kekayaan spesies tumbuhan dari geosite potensial benteng otanaha sebagai rintisan pengembangan geopark Provinsi Gorontalo. Al-Kauniah: Jurnal Biologi, 14(2), 264–267. https://doi.org/10.15408/kauniyah.v14i2.16746
Borror, D.J., Johnson, N.F. & Triplehorn C.A. (1992). Pengenalan pelajaran serangga edisi ke enam. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Destaranti, N., Sulistyani & Yani, E. (2017). Struktur dan vegetasi tumbuhan bawah pada tegakan pinus di RPH Kalirajut dan RPH Baturraden Banyumas. Scripta biologica, 4(3), 155–160. https://doi.org/10.20884/1.sb.2017.4.3.407
Forbes, A.A., Bagley, R.K., Beer, M.A., Hippee, A.C.. & Widmayer H.A. (2018). Quantifying the unquantifiable: why hymenoptera, not coleoptera, is the most speciose animal order. BMC Ecology, 18(21), 1–11. https://doi.org/10.1186/s12898-018-0176-x
Handani, M., Natalina, M. & Febrita, E. (2015). Inventarisasi serangga polinator di lahan pertanian kacang panjang (Vygna cylindrica) Kota Pekanbaru dan pengembangannnya untuk sumber belajar pada konsep pola interaksi makhluk hidup di SMP. [Disertasi, Universitas Riau].
Hasyim, A., Boy, A. & Hilman, Y. (2010). Respons hama lalat buah jantan terhadap beberapa jenis atraktan dan warna perangkap di kebun petani. Jurnal Hortikultura, 20(2), 164–170.
Ilhamiyah & Zuraida, A. (2016). Keanekaragaman serangga menggunakan perangkap kuning berperekat pada pertanaman sayuran. Prosiding hasil-hasil penelitian (44–50). Kalimantan Selatan: Universitas Islam Kalimantan.
Indriyanto. (2015). Ekologi hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kamal, M., Yustian, I. & Rahayu, S. (2011). Keanekaragaman jenis arthropoda di gua putri dan gua selabe kawasan Karst Padang Bindu, OKU Sumatera Selatan. Jurnal penelitian sains, 14(1), 33–37.
Krebs, C.J. (1978). Ecology: The experimental analysis of distribution and abudance: Third edition. New York: Harper and Row Publisher.
Kurniawati, N. & Martono, E. (2015). Peran tumbuhan berbunga sebagai media konservasi arthropoda musuh alami. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 19(2), 53–59. https://doi.org/10.22146/jpti.16615
Lilies, C. (2001). Kunci determinasi serangga.Yogyakarta: Kanisius
Nurariaty, A. (2014). Pengendalian hayati dan konservasi musuh alami untuk hama. Bogor: IPB Press.
Odum, E.P. (1998). Dasar-dasar ekologi edisi ketiga cetakan keempat. Yogyakarta: UGM Press.
Purnomo. (2010). Pengantar pengendalian hayati. Yogyakarta: Andi Offset.
Rohman, F. & Haryadi, N.T. (2020). Kombinasi warna dan ketinggian sticky traps untuk mengendalikan Bemisia tabaci pada tanaman kedelai edamame. Jurnal Bioindustri, 2(2), 426–438. https://doi.org/10.31326/jbio.v2i2.221
Rosya, A. & Winarto. (2013). Keragaman komunitas fitonematoda pada sayuran lahan monokultur dan polikultur di Sumatera Barat. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 9(3), 71–76. http://doi.org/10.14692/jfi.9.3.71
Sakir, I.M. & Desinta. (2018). Pemanfaatan refugia dalam meningkatkan produksi tanaman padi berbasis kearifan lokal. Jurnal Lahan Suboptimal, 7(1), 97–105. https://doi.org/10.33230/JLSO.7.1.2018.367
Sanjaya, Y. & Dibiyanto, A.L.H. (2012). Keragaman serangga pada tanaman cabai (Capsicum annuum) yang diberi pestisida sintetis versus biopestisida racun laba-laba (Nephila sp.). Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 12(2), 192–199. https://doi.org/10.23960/j.hptt.212192-199
Santosa, Y. (1995). Pelatihan teknik pengukuran dan monitoring biodiversity di hutan tropika Indonesia. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Sartikasari, R. (2015). Identifikasi dan penanggulangan serangga hama pada tanaman timun suri (cucumis lativus) di Desa Putak Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim dan sumbangsihnya pada materi keanekaragaman hewan kelas X di SMA/MA. [Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang].
Shaw, R.G., Byers, D.L. & Shaw, F.H. (1998). Genetic components of variation in Nemophila menziesii undergoing inbreeding morphology and flowering time. Genetics, 150(4), 1649–1661. https://doi.org/10.1093%2Fgenetics%2F150.4.1649
Sianipar, M.S., Djaya, L., Santosa, E., Soesilohadi, R.C.H., Natawigena, R.H. & Ardiansyah, M. (2015). Populasi hama wereng batang coklat (Nilapavarta lugens Stal.) dan keragaman serangga predatornya pada padi sawah lahan dataran tinggi di Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Agrikultura, 26(2), 111–121. https://doi.org/10.24198/agrikultura.v26i2.8469
Sirajuddin, Z. & Adriani, E. (2021). PKM penanggulangan hama kutu kebul pada cabai rawit menggunakan perangkap likat kuning di Desa Ayuhula Kabupaten Gorontalo. Jurnal Pengabdi, 4(1), 93–104. https://dx.doi.org/10.26418/jplp2km.v4i1.44798
Sukarno, R. & Prastowo, S. (2019). Manipulasi mikrohabitat dengan sistem tanam polikultur sebagai stabilizer ekosistem untuk pengelolaan hama dan musuh alami pada tanaman bawang merah (Allium ascalonicum Linn.). Jurnal pengendalian hayati, 2(2), 1–8. https://doi.org/10.19184/jph.v2i2.17142
Sumarmiyati., Handayani, F. & Sundari. (2019). Keragaman serangga pada pertanaman padi sawah di kabupaten kutai kartanegara, Kalimantann Timur. Pros semnas masy biodiv Indonesia. 5(2), 217–221.
Sumini & Bahri, S. (2020). Keanekaragaman dan kelimpahan musuh alami ditanaman padi berdasarkan jarak dengan tanaman refugia. J. Agrotek Tropika, 8(1), 177–184. http://dx.doi.org/10.23960/jat.v8i1.3457
Syahputra, N., Mawardati & Suryadi. (2017). Analisis faktor yang memengaruhi petani memilih pola tanam pada tanaman perkebunan di Desa Paya Palas Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur. Agrifo Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh, 2(1), 41–50. http://doi.org/10.29103/ag.v2i1.313
Tustiyana, I., Utami, V.F. & Tauhid, A. (2020). Identifikasi keragaman dan dominansi serangga pada tanaman bunga matahari (Heliatus annuus L.) dengan teknik Yellow Trap. Agritrop, 18(1), 88–97. https://doi.org/10.32528/agritrop.v18i1.3258
Wangge, M.M.N. & Mago, O.Y.T. (2021). Keanekaragaman arthropoda musuh alami pada hama tanaman kakao (Theobroma cacao L.) pada perkebunan polikultur di Desa Hokeng Jaya Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur. Spizaetus : Jurnal biologi dan pendidikan biologi, 2(1), 47–59. https://doi.org/10.55241/spibio.v2i1.32
Yasurruni, K. (2018). Kelimpahan dan keanekaragaman arthropoda permukaan tanah pada ekosistem pertanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) di Kuripan Lombok Barat. [Tesis, Universitas Mataram]
Yoshida, K., Tojo, K., Mori, M., Yamashita, K., Kitahara, S., Noda, M. & Uchiyama, S. (2015). Chemical mechanism of petal color delopment of Nemophila menziesii by a Metalloanthocyanin, Nemophilin. Tetrahedron, 71(48), 9123–9130. https://doi.org/10.1016/j.tet.2015.10.007
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.