PERSEPSI PETANI TERHADAP KONSEP PHT DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT

FARMERS' PERCEPTIONS OF THE CONCEPT OF IPM IN CONTROLLING RICE PLANT DISEASE IN BEKASI REGENCY, WEST JAVA

Authors

  • Chika Gianni Handayani Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Abdul Latief Abadi Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.1.1

Keywords:

Padi, Persepsi, Petani, PHT

Abstract

Praktik budidaya tanaman dan pengolahan lahan yang digunakan petani di lahannya biasanya dilakukan berdasarkan ilmu yang didapatkan, seperti belajar bertani turun temurun dari orang tua, belajar secara mandiri, belajar melalui diskusi sesama petani dan mengikuti pelatihan bertani. Hal tersebut menyebabkan petani memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu ilmu pertanian. Sehingga setiap lahan pertanian memiliki kriteria yang berbeda seperti varietas tanaman yang digunakan, sistem tanam,  pengendalian OPT, kondisi lingkungan dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap konsep PHT dalam mengendalikan penyakit tanaman padi di daerah sentra produksi padi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada bulan September 2021 di beberapa lahan padi di Kabupaten Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi dengan metode survei, yaitu identifikasi penyakit tanaman padi dan wawancara dengan petani pemilik atau pengolah lahan untuk mengetahui persepsi petani terhadap konsep PHT dalam mengendalikan penyakit tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap PHT dapat mempengaruhi cara petani dalam pengolahan lahan tanaman padi. 3 dari 4 petani yang menjadi responden, memiliki persepsi yang kurang baik mengenai PHT dan memilih untuk tidak menerapkannya.

References

Affandi, A., & Sinaga, A. (2014). Hubungan pengetahuan dan persepsi harga dengan penggunaan pestisida dalam usahatani. Jurnal Agribisnis Indonesia, 2(2), 93-106. https://doi.org/10.29244/jai.2014.2.2.93-106 .

Apriani, L. A. S. T. R. I., Suprapta, D. N., & Temaja, I. G. R. M. (2014). Uji efektivitas fungisida alami dan sintetis dalam mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman tomat yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum sp. lycopersici. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 3(3), 137-147.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2021). Luas panen, produksi dan produktivitas padi menurut provinsi 2018-2020. [Online] Diakses melalui: http://bps. go.id/ (25 Juni 2021 pukul 19.50 WIB).

Food and Agriculture Organization of the United Nation (FAO). (2016). Rice market monitor. 19(1):1–41.

Hartanti, A., & Jayantika, R. (2017). Induksi pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) varietas IR64 dengan aplikasi jarak tanam dan jumlah bibit per titik tanam. Agrotechbiz, 4(1).

Hatta, M. (2011). Pengaruh tipe jarak tanam terhadap anakan, komponen hasil dan hasil dua varietas padi pada metode SRI. J. Floratek, 6(2), 104-113.

Laba, I. W., Wahyuno, D., & Rizal, M. (2014). Peran PHT, pertanian organik dan biopestisida menuju pertanian berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Prosiding seminar nasional pertanian organik. 18-19.

Mayrowani, H. (2012). Pengembangan pertanian organik di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 30 (2), 91-108. http://dx.doi.org/10.21082/fae.v30n2.2012.91-108 .

Muis, A., Suriani, S. H., & Nurnina, N. (2018). Penyakit bulai pada tanaman jagung dan upaya pengendaliannya. Yogyakarta: Deepublish.

Nurdin, M. (2013). Kajian pola dan faktor penentu distribusi penerapan inovasi pertanian PTT padi sawah di Kabupaten Buru. Jurnal Agribisnis Kepulauan, 2(2), 1-15.

Nurhasanah, N., Sufardi, S., & Syakur, S. (2012). Kesuburan tanah pada sistem budidaya konvensional dan SRI di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan, 1(2), 151-158.

Pratiwi, W. (2020). Survei penyakit hawar upih (Rhizoctonia solani Kuhn.) pada tanaman padi (Oryza sativa L.) di beberapa lokasi di Sumatera Utara. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sardiana, I. K. (2017). Strategi transisi dari pertanian konvensional ke sistem organik pada pertanian sayuran di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Bali. Jurnal Bumi Lestari, 17(1), 49-57. https://doi.org/10.24843/blje.2017.v17.i01.p06 .

Sari, N., Fatchiya, A., & Tjitropranoto, P. (2016). Tingkat penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) sayuran di Kenagarian Koto Tinggi, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Jurnal Penyuluhan, 12(1). https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v12i1.11316 .

Subiadi, & Sipi, S. (2017). Tingkat serangan penyakit blas daun dan penyakit blas leher pada padi sawah varietas cigeulis. Seminar nasional: Mewujudkan kedaulatan pangan melalui penerapan inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi pada kawasan pertanian.

Suriyanto, R. (2020). Efektivitas refugia terhadap populasi penggerek batang padi putih (Schirpophaga innotata) pada sawah tadah hujan di Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara. Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 8(2), 87-92. http://dx.doi.org/10.30605/perbal.v8i2.1538 .

Downloads

Published

2023-03-27

How to Cite

Handayani, C. G. ., & Abadi, A. L. . (2023). PERSEPSI PETANI TERHADAP KONSEP PHT DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT: FARMERS’ PERCEPTIONS OF THE CONCEPT OF IPM IN CONTROLLING RICE PLANT DISEASE IN BEKASI REGENCY, WEST JAVA. Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan), 11(1), 1–10. https://doi.org/10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.1.1

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>