UJI DEGRADASI INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF KLORPIRIFOS OLEH JAMUR PATOGEN SERANGGA Lecanicillium sp. IN VITRO
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.jurnalhpt.2022.010.3.3Keywords:
Adaptasi, degradasi, insektisida klorpirifos, jamur patogen serangga, Lecanicillium sp.Abstract
Berbagai permasalahan akibat residu insektisida klorpirifos yang mengendap dalam tanah dapat menyebabkan kesuburan tanah menjadi menurun, terhambatnya pertumbuhan tanaman, dan menyebabkan rusaknya keragaman fungsional mikrobiota tanah, salah satunya adalah jamur patogen serangga. Alternatif yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan cara bioremediasi yang memanfaatkan jamur patogen serangga. Jamur patogen serangga yang berpotensi dalam mendegradasi residu insektisida adalah Lecanicillium sp. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah jamur patogen serangga dapat mendegradasi insektisida klorpirifos dengan konsentrasi insektisida klorpirifos sebesar 0 ppm, 2000 ppm, 4000 ppm, 6000 ppm, dan 8000 ppm. Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang pada bulan Juli hingga Desember 2020 Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi insektisida klorpirifos 0 ppm, 2000 ppm, 4000 ppm, 6000 ppm, dan 8000 ppm. Variabel pengamatannya meliputi pengamatan diameter koloni jamur, tingkat hambatan relatif, dan persentase penurunan insektisida klorpirifos. Berdasarkan hasil penelitian, perbedaan perlakuan konsentrasi insektisida klorpirifos berpengaruh terhadap diameter koloni dan tingkat hambat relatif jamur. Berdasarkan hasil penelitian, perbedaan konsentrasi insektisida klorpirifos berpengaruh terhadap diameter koloni pertumbuhan jamur, tingkat hambatan relatif, dan penurunan insektisida klorpirifos. Jamur Lecanicillium sp. yang berasal dari Hutan Pendidikan UB mampu beradaptasi dan mendegradasi insektisida klorpirifos pada konsentrasi 0 ppm, 2000 ppm, 4000 ppm, 6000 ppm dan 8000 ppm.
References
Anggraeni, C. D. 2019. Bioremediasi Lingkungan Tercemar Klorpirifos. Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia.
Chang, S. T., dan Miles, P. G. 2004. Mushrooms Cultivation, Nutritional Value, Medicinal Effect, and Environmental Impact. CRC Press. Second Edition. 477 p.
Fangga, H., Xiangga, Y. Q., Haoa, Y. J., Chua, X. Q., Pana, X. D., Yub, J. Q., dan Yua, Y. L. 2007. Fungal degradation of chlorpyrifos by Verticillium sp. DSP in Pure Cultures and its Use in Bioremediation of Contaminated Soil and Pakchoi. Department of Plant Protection, College of Agriculture and Biotechnology, Zhejiang University, Hangzhou, Zhejiang, People’s Republic of China.
Gandjar I., Sjamsuridzal W., Oetari A. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta, Indonesia: Yayasan Obor Indonesia.
Hidayat, A. dan C. A. Siregar. 2017. Telaah mendalam tentang Bioremediasi: Teori dan Aplikasinya dalam Upaya Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.
Pinto, A.P., Serrano, C., Pires, T., Mestrinho, E., Dias, L., Teixeira, D.M., dan Caldeira, D.I. 2012. Degradasi Pestisida Terbuthylazine, Difenoconazole dan Pendimethalin oleh Kultur Jamur Terpilih. Jurnal Ilmu Lingkungan. 402-410.
Rosalind R. 2000. The Effect of Certain Nutrients On Conidial Germination of Beauveria bassiana And Paecilomyces fumosoroseus. USDA: Agricultural Research Service, Tektran
Setiawati, W., K. Udiarto, dan T.A. Soetiarso. 2008. Pengaruh varietas dan sistem tanam cabai merah terhadap penekanan populasi hama kutu kebul. J. Hort. 18 (1): 55-61.
Suherman, A. D. 2000. Bioremediasi Pestisida Organofosfat Diazonin Secara Ex-Situ dengan Menggunakan Mikroba Indigenous dari Areal Persawahan. Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Sulaeman, E., A.N. Ardiwinata, dan A. Kurnia. 2009. Adsorpsi Klorpirifos oleh Bahan Mineral Tanah pada Tanah Inseptisol (Karawang) dan Andisol (Cianjur). Prosiding Kebijakan dan Investasi Sumberdaya Lahan dan Lingkungan. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. 245-251 pp.
Sulaeman, E., Ardiwinata, A. N., dan Yani, M. 2016. Eksplorasi Bakteri Pendegradasi Insektisida Klorpirifos di Tanah Sayuran Kubis di Jawa Barat. Jurnal Tanah dan Iklim, 40 (2): 103-112.
Urailal, C., Kalay, M., Kaya, E., dan Siregar, A. 2012. Pemanfaatan Kompos Ela Sagu, Sekam dan Dedak sebagai Media Perbanyakan Agens Hayati Trichoderma harzianum. Agrologia. 1 (1): 21-30.
Wulandari, E. 2012. Limbah Molase: Pemanfaatan sebagai Sumber Karbohidrat untuk Perkembangbiakan Mikroorganisme. 2 (5): 565-572.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.