KEANEKARAGAMAN JENIS SEMUT (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) PADA EKOSISTEM TANAMAN TEBU PHT DAN KONVENSIONAL
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.jurnalhpt.2021.009.3.2Keywords:
semut, tebu, PHTAbstract
Pada budidaya tanaman tebu (Saccharum officinarium L.) seringkali terjadi hambatan sehingga dapat menurunkan hasil produksi, salah satunya ialah serangan hama. Semut (Hymenoptera: Formicidae) merupakan serangga musuh alami yang berperan sebagai predator. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis – jenis semut, peran, dan pengaruh perbedaan yang terdapat di ekosistem tanaman tebu PHT dan konvensional. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2020. Tempat kegiatan pelaksanaan penelitian yaitu di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Karangploso, Malang. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode Pitfall trap dan umpan tuna. Berdasarkan hasil penelitian semut yang ditemukan pada lahan pengamatan terdiri dari 4 subfamili dan 9 genus semut. Jumlah keseluruhan genus semut yang di dapat pada lahan PHT yaitu 1506 individu dan pada lahan Konvensional 1240 individu. Keanekaragaman pada lahan pengamatan dalam keadaan yang stabil dengan keanekaragaman dalam kategori sedang. Tingkat penyebaran jenis hampir merata. Kekayaan spesies pada kedua lahan rendah serta tidak ada spesies yang mendominasi pada lahan PHT dan konvensional. Peran semut yang ditemukan pada lahan pengamatan yaitu sebagai predator dan sebagai pencari makan (foragers).
References
Agosti, D., J.D. Majer, L. Alonso dan T. Schultz. 2000. Ants Standard Methods for measuring and Monitoring Biodiversity Chapter 2. Washington: Smithsonian Institution Press.
Anderson, A.N. 1995. A Classification of Australian Ant Communities, Based on Functional Groupswhich Parallel Plant Life-forms in Relation to Stressand Disturbance. Journal of Biogeography 22: 15−29.
Altieri, M. A. 1999. The Ecological Role of Biodiversity in Agroecosystems. Agriculture, Ecosystems and Environment 74:19-31.
Borror, D.J., Triplehorn CA, Johnson NF. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga Edisi ke-6. Partosoedjono S, penerjemah. Yogyakarta (ID): Gajahmada Univ Pr. Terjemahan dari: An Introduction to the Study of Insect.
Brown, J.W. 2000. Diversity of ants. Di dalam: Agosti D, Majer JD, Alonso LE, Schultz TR, editor. Ants: Standard Methods for Measuring and Monitoring Biodiversity. Volume 5. Amerika Serikat (US): Smithsonian Inst. hlm 45-79.
Djojosumarto, Panut. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Yogyakarta : Kanisius.
Gunsalam, G. 1999. A Preliminary Survey and Assessment of Ant (Formicidae: Hymenoptera) Fauna of Bario, Kelabit Highlands Sarawak. ASEAN Review of Biodiversity and Enviromental Consevation (ARBEC)
Kesumawati, Hadi, Upik, dan Sugiarto. 2007. Jenis-jenis Semut Hama Permukiman Indonesia dalam PDF. Diakses tanggal 01 Desember 2020.
Magurran, A.E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. New Jersey.Princeton University Press.
Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Penerjemah: Tjahyono Samingan.
Odum, E.P. 1998. Dasar-dasar Ekologi. Alih Bahasa : Samingan, T dan B. Srigandono. Edisi Ketiga Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta. Hal. 824.
Riyanto. 2007. Kepadatan, pola distribusi dan peranan semut pada tanaman di sekitar lingkungan tempat tinggal. Jurnal Penelitian Sains 10(2): 241- 253.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.