KEJADIAN PENYAKIT PADA TANAMAN BAWANG MERAH YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA VERTIKULTUR DI SIDOARJO

Authors

  • Ade Supriyadi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Brawijaya
  • Ika Rochdjatun Sastrahidayat Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Brawijaya
  • Syamsuddin Djauhari Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Brawijaya

Abstract

ABSTRAK

Budidaya bawang merah saat ini hanya menggunakan teknik konvensional yang
dalam budidayanya membutuhkan banyak lahan seperti lahan persawahan. Budidaya bawang merah tidak hanya dapat dibudidayakan secara konvensional tetapi dapat juga dengan teknik vertikultur. Terdapat beberapa faktor yang menjadi hambatan dalam budidaya bawang merah. Salah satunya yaitu adanya infeksi penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri, virus dan berbagai macam patogen lainnya yang mampu menurunkan hasil produksi bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyakit yang menyerang tanaman bawang merah yang ditanam secara vertikultur dan untuk mengetahui
intensitas serangan penyakit pada bawang merah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang dilakukan terhadap budidaya tanaman bawang merah dengan teknik vertikultur dan inventarisasi penyakit yang menyerang daun, umbi maupun akar tanaman bawang merah yang dibudidayakan dengan teknik vertikultur yang dilakukan dengan cara mengamati langsung di lapangan. Dari hasil penelitian penyakit yang
ditemukan pada budidaya tanaman bawang merah yang dibudidayakan secara vertikultur yaitu layu Fusarium sp. dan defisiensi unsur hara N dan K. intensitas serangan patogen Fusarium sp. mulai tampak pada umur 20 HST dengan rata-rata 0,15 %. Intensitas serangan Fusarium sp. pada umur 24 HST terus meningkat hingga umur 48 HST yaitu 5,99 %. Berdasarkan letak lubang tanam pada paralon, intensitas serangan penyakit layu Fusarium sp. tertinggi terdapat pada paralon bagian bawah dengan rata-rata 7,5 % dan yang terendah terdapat pada paralon bagian atas dengan rata-rata 4,99 %. Gejala defisiensi unsur hara
mulai tampak pada umur 20 HST dan terus mengalami peningkatan hingga umur 36 HST dengan persentase 100% tanaman yang sakit.

Kata kunci: bawang merah, vertikultur, Fusarium sp, defisiensi unsur hara

Downloads

Published

2013-09-18

How to Cite

Supriyadi, A., Sastrahidayat, I. R., & Djauhari, S. (2013). KEJADIAN PENYAKIT PADA TANAMAN BAWANG MERAH YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA VERTIKULTUR DI SIDOARJO. Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan), 1(3), 27–40. Retrieved from https://jurnalhpt.ub.ac.id/index.php/jhpt/article/view/31

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>