ISOLASI DAN UJI ANTAGONIS JAMUR FILOPLEN TERHADAP ANTRAKNOSA (Colletotrichum sp.) PADA TANAMAN ANTHURIUM BUNGA (Anthurium andraeanum)

Authors

  • Indah Nur Khulillah Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
  • Ika Rochdjatun Sastrahidayat Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
  • Antok Wahyu Sektiono Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Keywords:

antagonis, anthurium bunga, Colletotrichum sp., filoplen

Abstract

Anthurium bunga (Anthurium andraeanum) disukai konsumen karena keindahan warna, variasi bunga dan daun yang beragam. Toleransi terhadap kerusakan yang ditimbulkan OPT sangat rendah sehingga dapat dikendalikan dengan menggunakan pestisida. Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat membunuh mikroorganisme bukan target seperti jamur antagonis. Penelitian ini bertujuan untuk isolasi dan identifikasi jamur filoplen pada daun anthurium serta potensinya sebagai pengendali hayati penyakit antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum sp. pada tanaman anthurium. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 10 perlakuan dan 5 kali ulangan. Metode yang digunakan adalah kultur ganda. Eksplorasi jamur filoplen pada daun anthurium didapatkan sembilan jenis jamur yaitu Aspergillus sp. isolat 1, Aspergillus sp. isolat 2, Aspergillus sp. isolat 3, Aspergillus sp. isolat 4, Curvularia sp., Fusarium sp., Mucor sp., Rhizoctonia sp., dan Trichoderma sp. Setelah dilakukan uji antagonis antara jamur patogen dengan jamur filoplen didapatkan hasil tertinggi pada jamur Trichoderma sp dengan persentase sebesar 91,83%. Kemudian diikuti oleh Aspergillus sp. isolat 1, Aspergillus sp. isolat 2, Mucor sp., Aspergillus sp. isolat 3, Rhizoctonia sp., Curvularia sp., Fusarium sp., dan Aspergillus sp. isolat 4, dengan daya hambat berturut-turut sebesar 72,21%; 67,27%; 41,12%; 38,89%; 38,65%; 18,06%; 13,54%; dan 8,80%. Hasil mekanisme antagonisme antara jamur Colletotrichum sp. dengan keempat isolat Aspergillus sp., Mucor sp., dan Rhizoctonia sp. adalah kompetisi, pada Curvularia sp. dan Fusarium sp. adalah antibiosis, serta pada Trichoderma sp. adalah kompetisi dan parasitisme.

References

Amaria, W., R. Harni, dan Samsudin. 2015. Evaluasi jamur antagonis dalam menghambat pertumbuhan Rigidoporus microporus penyebab penyakit jamur akar putih pada tanaman karet. Jurnal tanaman industri dan penyegar, 2 (1): 51–60.

Anthura. 2007. Pot anthurium cultivation guidelines. Bureau IMAC Bleiswijk B.V. Netherlands. 10h.

Budhiprawira, S. dan D. Saraswati. 2006. Anthurium. Penebar Swadaya. Jakarta.

Cook, R. J. dan K. F. Baker. 1983. Biological control of plant pathogens. The American phytopathological society. St. Paul, Minnesota. 433h.

Kaewchai, S., dan K. Soytong. 2010. Application of biofungicides against Rigidoporus microporus causing white root disease of rubber trees. Journal of agricultural technology, 6 (2): 349–363.

Ma, Li-Jun, D. M. Geiser, R. H. Proctor, A. P. Rooney, K. O’Donnell, F. Trail, D. M. Gardiner, J. M. Manners, dan K. Kazan. 2013. Fusarium pathogenomics. Annu. Rev. Microbiol. 67: 399–416.

Motlagh, M. R. S. 2011. Evaluation of Curvularia lunata as an biological control agent in major weeds of rice paddies. Life Science Journal 8(2): 81-91.

Pradana, G. S., T. Ardiyati, dan L. Q. Aini. 2012. Eksplorasi kapang antagonis dan kapang patogen tanaman apel di lahan perkebunan apel Poncokusumo. Jurnal FMIPA UB: 14-18.

Redaksi Agromedia. 2007. Buku pintar tanaman hias. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.

Stirling, A. M., K. G. Pegg, A. C. Hayward, G. R. Stirling. 1999. Effect of copper fungicide on Colletotrichum gloeosporioides and other microorganisms on avocado leaves and fruit. Australian journal of agricultural research, 50 (8): 1459-1468.

Sudantha, I. M., I .G. M. Kusnarta, dan I. N. Sudana. 2011. Uji antagonisme beberapa jenis jamur saprofit terhadap jamur Fusarium oxysporum f. sp. cubense penyebab penyakit layu pada tanaman pisang serta potensinya sebagai agens pengurai serasah. Jurnal Agroteksos, 21 (2): 106-119.

Thakur, S. dan N. S. K. Harsh. 2014. Phylloplane fungi as biocontrol agent against Alternaria leaf spot disease of (Akarkara) Spilanthes oleracea. Bioscience Discovery, 5 (2): 139-144.

Ubogu, M. 2013. Assessment of root zone mycoflora of three Hevea brasiliensis (rubber) clones at Akwete plantations and their in vitro growth inhibition of Rigidoporus lignosus. European journal of experimental biology, 3 (2): 618–623.

Wijaya, T. A., S. Djauhari, dan A. Cholil. 2014. Keragaman jamur filoplen tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) pada lahan pertanian organik dan konvensional. Jurnal HPT, 2 (1): 29-36.

Downloads

Published

2020-12-29

How to Cite

Khulillah, I. N., Sastrahidayat, I. R., & Sektiono, A. W. (2020). ISOLASI DAN UJI ANTAGONIS JAMUR FILOPLEN TERHADAP ANTRAKNOSA (Colletotrichum sp.) PADA TANAMAN ANTHURIUM BUNGA (Anthurium andraeanum). Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan), 8(1), 16–21. Retrieved from https://jurnalhpt.ub.ac.id/index.php/jhpt/article/view/288

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>