PENGARUH ANGIN TERHADAP PENYEBARAN SPORA Phakopsora pachyrhizi SYDOW SECARA HORIZONTAL

Authors

  • Satrio Dirgantara Prakoso Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
  • Ika Rochdjatun Sastrahidayat Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
  • Anton Muhibuddin Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Keywords:

Jarak dari sumber inokulum, perangkap spora, Phakopsora pachyrhizi, terowongan angin

Abstract

Phakopsora pachyrhizi menyebar dari sumber inokulum karena angin yang memungkinkan tersebarnya penyakit dan menyebabkan penurunan produksi kedelai. Percobaan dilaksanakan di Landungsari, Dau, Kabupaten Malang dan Laboratorium Mikologi Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Universitas Brawijaya pada bulan Oktober 2014 sampai Januari 2015. Percobaan dilaksanakan dengan dua macam percobaan. Percobaan pertama untuk mengetahui jumlah spora yang tertangkap pada jarak 20, 40, 60, 80, dan 100 cm dari sumber inokulum. Percobaan kedua untuk mengetahui intensitas penyakit karat daun dari beberapa jarak dari sumber inokulum. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan acak lengkap membandingkan lima macam jarak dari sumber inokulum dan diulang sebanyak tiga kali. Data dianalisis dengan uji F pada taraf 5 % apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Pengamatan terdiri dari identifikasi jamur karat daun, menghitung spora yang tertangkap, dan intensitas serangan. Hasil Identifikasi menunjukkan urediospora berukuran 18,45-28 μm  x 16,9-20,5 μm. Jumlah spora yang tertangkap tertinggi pada jarak 20 cm dari sumber inokulum sebanyak 43 spora. Presentase intensitas serangan karat daun pada jarak 20 cm dari sumber inokulum memliki nilai tertinggi dibanding dengan perlakuan jarak lainnya.

References

Agrios, G.N. 2005. Plant pathology. Fifth Edition. Elsevier Academic Press. San Diego. 948h.

Aylor, D. E. 1986. A framework for examining inter-regional aerial transport of fungal spores. Ag. and For. Meteorol. 38:263-288h.

Dufault, N. S. 2008. The deposition of Phakopsora pachyrhizi urediniospores on Soybean. Disertation. The Penny-slavania Satae University. 157 h.

Hayati, I. 2009. Uji beberapa konsentrasi inokulum phakophsora pachyrhizi terhadap intensitas penyakit karat kedelai. Jurnal Agronomi Vol. 13 No. 2, Juli - Desember 2009.

Marchetti, M. A., Urecker, F. A., and Bromfield, K. R. 1975. Uredial development of Phakopsora pachyrhizi in soybeans. Phytopathology 65:822-823.

Monte, R.M., D.F. Reid, and G.L. Hartman. 2003. Soybean Rust: Is the US soybean crop at risk. http:// www.apsnet.org/online/feature/rust/ [28 Februari 2014]

Muhibuddin, A. 2011. Patogen penting pada serangga hama. Kanisius. Malang. 120h.

Rukmana, R. dan Y. Yuniarsih. 1996. Kedelai budidaya dan pascapanen. Kanisisus. Yogyakarta.

Sastrahidayat, 1994. Pengantar epidemologi penyakit tanaman. Universitas Brawijaya Press, Malang, 83h.

Sastrahidayat, I.R. 2013. Epidemologi kuantitatif penyakit tumbuhan. Universitas Brawijaya Press, Malang, 213h.

Sastrahidayat, I.R. 2013. Epidemologi teoritis penyakit tumbuhan. Universitas Brawijaya Press, Malang, 175h.

Semangun, H. 1991. Penyakit-penyakit tanaman di Indonesia. Dalam identifikasi bahan nabati untuk pengendalian penyakit karat pada kedelai, ed. Sumartini dan Yusman, Balai penelitian tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian, Malang, 101h.

Sinclair. J.B. & P.A.Backman. 1989. Compendium of soybean diseases. The American Phytopathology Society. Inc. Minnesota.

Sudjono, M.S., M.M. Amir, dan M. Roechan. 1985. Penyakit karat dan penang-gulangannya. Dalam Somaatmadja, S., M. Ismunadji, Sumarno, M. Syam, S.O. Manurung dan Yuswadi (Ed). Kedelai. Pusat Penelitian Tanaman Pangan, Bogor. hlm. 331−356 h.

Tarr, S.A.J. 1972. The principles of plant pathology.The Macmillan Press. London.

Downloads

Published

2020-01-31

How to Cite

Prakoso, S. D., Sastrahidayat, I. R., & Muhibuddin, A. (2020). PENGARUH ANGIN TERHADAP PENYEBARAN SPORA Phakopsora pachyrhizi SYDOW SECARA HORIZONTAL. Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan), 8(1), 1–8. Retrieved from https://jurnalhpt.ub.ac.id/index.php/jhpt/article/view/285

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 > >>