KELIMPAHAN BAKTERI Pseudomonas sp., Bacillus sp., PENAMBAT NITROGEN DAN PELARUT FOSFAT PADA LAHAN PADI SAWAH PHT DAN KONVENSIONAL DI DESA BAYEM KECAMATAN KASEMBON KABUPATEN MALANG
Keywords:
Bacillus sp., bakteri bermanfaat, kelimpahan, pelarut fosfat, penambat nitrogen, PHT, Pseudomonas sp.Abstract
Penelitian kelimpahan bakteri bermanfaat pada petak lahan padi yang dibudidayakan menggunakan pendekatan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dan konvensional telah dilakukan di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Malang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelimpahan bakteri (Pseudomonas sp., Bacillus sp., penambat nitrogen dan pelarut fosfat) pada lahan padi sawah yang menerapkan PHT dan cara konvensional. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel tanah secara sistematik, dibiakkan pada media selektif lalu dilakukan perhitungan kelimpahan bakteri. Hasil perhitungan kelimpahan bakteri dianalisis uji T untuk membandingkan kelimpahan bakteri Pseudomonas sp., Bacillus sp., penambat nitrogen dan pelarut fosfat antara lahan PHT dan konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kelimpahan bakteri pelarut fosfat dan bakteri penambat nitrogen di lahan PHT dan lahan konvensional baik pada fase vegetatif maupun generatif. Ada perbedaan yang signifikan kelimpahan bakteri Bacillus sp. di lahan PHT dan lahan konvensional baik pada fase secara vegetatif maupun generatif. Tidak dapat diketahui adanya perbedaan kelimpahan bakteri Pseudomonas sp. pada lahan PHT dan lahan konvensional karena data tidak diperoleh pada plot lahan PHT. Tidak ada perbedaan kelimpahan bakteri bermanfaat pada lahan PHT dan konvensional kecuali kelimpahan Bacillus sp pada fase generatif diduga karena aplikasi pada lahan PHT masih dilakukan pada musim pertama dan baru berjalan dalam waktu beberapa minggu.
References
Alexander, M. 1977. Soil Microbiology. 2nd edition. New York: John Wiley and Sons. Inc. 467 p.
Handayanto, E. 1999. Komponen Biologi Tanah Sebagai Bioindikator Kesehatan dan Produktivitas Tanah. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Madya dalam Ilmu Biologi Tanah pada Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Okon, Y dan Labandera- González C, 1994. Agronomic applications of Azospirillum: an evaluation of 20 years of worldwide field inoculation. Soil Biol Biochem 26: 1591-1601.
Schaad, N., J. Jones dan W. Chun. 2001. Laboratory Guide for the Identification of Plant Pathogenic Bacteria, 3rd Edition. APS Press. Amerika. Hal 60.
Sembiring, H. 2007. Kebijakan Penelitian dan Rangkuman Hasil Penelitian BB Padi dalam Mendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. hlm. 39-59.
Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Taha, S. M,. and S. A.Z. Mahmoud, A.H.El-Damaty, A.M. Abd. El-Hafez. 1969. Activity of phosphate-dissolving bacteria in Egyptian Soils. Plant Soil 31(1):149-160.
Untung, K. 2006. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Untung, K. 1993. Konsep Pengendalian Hama Terpadu. Andi Offset. Yogyakarta
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.