PENGARUH BERBAGAI PRODUKSI KOMPOS TERHADAP POPULASI NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne sp.) PADA TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)
Keywords:
Kompos, Nematoda Puru Akar Meloidogyne sp., TomatAbstract
Nematoda puru akar Meloidogyne sp., adalah salah satu jenis nematoda endoparasit yang penting di dunia. Nematoda ini bersifat parasit obligat dan tersebar luas baik ditempat yang beriklim tropis maupun subtropis. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca dan di Sub Laboratorium Nematologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang pada bulan Desember 2013 sampai dengan bulan Maret 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai produksi kompos pertanian yang berpeluang dapat menekan populasi nematoda puru akar (Meloidogyne sp). Penelitian menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri atas 4 perlakuan dan 3 ulangan, masing-masing perlakuan dan ulangan disusun menjadi 3 seri. Perlakuan pertama, media tanam tanpa penambahan kompos (TK); perlakuan kedua, perlakuan ketiga dan perlakuan keempat dengan penambahan kompos, masing-masing secara berurutan adalah; Kompos produksi UPT, Jur. Tanah FP-UB (KU), Kompos Produksi Sempurna, Kedung Kandang-Malang (KS), dan Kompos Produksi Trubus Sejati, Buring-Malang (KT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penambahan kompos pada tanah dapat mengurangi populasi dan perkembangan nematoda puru akar (Meloidogyne sp.) pada tanaman tomat dibandingkan tanah tanpa penambahan kompos. Pertumbuhan tanaman lebih baik pada tanah dengan penambahan kompos. Perlakuan dengan penambahan Kompos Produksi Sempurna (KS) dan Kompos Produksi Trubus Sejati (KT) berpengaruh positif dalam menekan populasi nematoda puru akar (Meloidogyne sp.), dan memberikan pengaruh yang lebih baik pula terhadap variabel pertumbuhan tanaman yang meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, berat akar dan panjang akar. Selanjutnya, pada perlakuan Tanpa Penambahan Kompos (TK) memperlihatkan jumlah populasi akhir nematoda (Meloidogyne sp.) lebih tinggi dalam tanah, akar, dan jumlah puru. Sebaliknya pada pelakuan dengan penambahan Kompos Produksi Sempurna (KS) dan Kompos Produksi Trubus Sejati (KT) memperlihatkan jumlah populasi akhir nematoda (Meloidogyne sp.) lebih kecil. Sedangkan, pada perlakuan dengan penambahan produksi UPT Kompos Jur. Tanah FP-UB (KU) tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap perkembangan populasi nematoda puru akar (Meloidogyne sp.) dan variabel pertumbuhan tanaman jika dibandingkan tanaman yang Tanpa Penambahan Kompos (TK).
References
Badan Pusat Statistik. 1996. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-buahan di Indonesia.Badan Pusat Statistik. Jakarta. Indonesia, http://www.bps. go.id. Diakses pada 13 Juli 2013.
Cahyono. 2005. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Tomat. Kanisius. Yogyakarta. Hal. 99.
Dropkin, V. H. 1991. Pengantar Nematologi Tumbuhan. Edisi Kedua. Terjemahan Supratoyo. Penerbit Mulyadi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Hal. 136-138.
Hussey, R. S and G. J. W. Janssen. Root-knot Nematodes Meloidogyne species. In. Starr. J. L ; R. Cook & J. Bridge (eds.). 2002. Plant Resistance to Parasitic Nematodes. CABI Publishing.Hal. 143-154.
Susilowati, N. D. Rosmimik, R. Saraswati, dan R. M. D’Simanungkalit. 2002. Koleksi, Karakterisasi, dan Preservasi Mikroba Penyubur Tanah dan Perombak Bahan Organik. Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian. http://digilib. unila. ac. id /go. Diakses pada 4 Juli 2013.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.