POTENSI Corynebacterium sp. DAN Bacillus sp. UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT PUSTUL BAKTERI PADA TANAMAN KEDELAI

Authors

  • Ajeng Megasari Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
  • Abdul Latief Abadi
  • Luqman Qurata Aini

Keywords:

kedelai, penyakit pustul bakteri, Xanthomonas axonopodis pv. glycines, antagonis, Corynebacterium sp. dan Bacillus sp.

Abstract

Salah satu faktor yang dapat menurunkan produksi kedelai di Indonesia adalah adalah serangan penyakit pustul bakteri pada tanaman kedelai yang disebabkan bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bakteri antagonis Corynebacterium sp. dan Bacillus sp. dalam mengendalikan penyakit pustul bakteri pada tanaman kedelai. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan: uji antagonis secara in-vitro dalam cawan Petri menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 4 ulangan, dan uji penekanan penyakit pustul bakteri di rumah kaca menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan dan 4 ulangan. Aplikasi Corynebacterium sp. dan Bacillus sp. sebagai bakteri antagonis, dengan konsentrasi 106 - 108 CFU/ml mampu menekan pertumbuhan patogen X. axonopodis pv. glycine secara in vitro. Aplikasi bakteri antagonis Corynebacterium sp. dan Bacillus sp. dengan konsentrasi 106 - 108 CFU/ml  dapat menekan perkembangan penyakit pustul pada tanaman kedelai. Tingkat penekanan penyakit pustul bakteri setara dengan tingkat penekanan oleh bakterisida. Dengan demikian kedua isolat bakteri antagonis tersebut (Corynebacterium sp. dan Bacillus sp) sangat berpotensi sebagai agens pengendali hayati penyakit pustul bakteri pada tanaman kedelai.

References

BPTPH, 2008. Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit , Banyumas, Jawa Tengah.

Dirmawati, S. R. 2005. Penurunan Intensitas Penyakit Pustul Bakteri Kedelai Melalui Strategi Cara Tanam Tumpangsari dan Penggunaan Agensia Hayati. Jurnal Agrijati 1 (1). http://fapertaunswagati.com/pdf/ pdfv1/2. pdf. (18 Maret 2014)

Dunleavy JM, Chamberlain DW, Ross JP. 1966. Soybean Diseases. Washington : Agricultur Handbook.

Habazar, T. 1989. Inventarisasi Penyakit-Penyakit Bakteri Pada Tanaman Kedelai (Glycine max). Laporan Penelitian Pusat Penelitian Universitas Andalas Padang.

Herwati, A. 2008. Karakterisasi Beberapa Isolat Xanthomonas oryzae L. (Penyebab Penyakit Hawar Daun Bakteri) pada Padi. Jurnal. Universitas Hasanudin. Makasar.

Lacy, G.H. dan F.L. Lukezic, 2004. Laboratory Exercises for Plant Pathogenic Bacteria. In: Trigiano, R.N., M.T. Windham and A.S. Windham (eds.), Plant Pathology, Concepts and Laboratory Exercises. CRC Press, New York. Hal 53–60.

Lelliot, R., and Stead, E. 1987. Methods for the Diagnosis of Bacterial Disease of Plants. British Society for Plant Pathology by Blackwell Scientific Publ. 216p.

Naiola, Paul. 1986. Tanaman Budidaya Indonesia. C.V. Yasaguna : Jakarta.

Schaad, N. 1988. Labolatory Guide for Identification of Plant Pathogen Bacteria. The American Phytophatology Society. St. Paus. Minestota. 58 hal.

Schaad N. W., Jones J.B., dan Chun, W. 2001. Laboratory Guide for Identification of Plant Pathogenic Bacteria. Third Edition. Gail Hoover. Maryland.

Semangun, 1991. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gadjah Mada University Press. 449 hlm.

Shukla AK. 1994. Pilot Estimation Studies of Soybean (Glycine max) Yield Losses by Various Levels of Bacterial Pustule (Xanthomonas campestris pv. glycines) Invection. Int J Pest Manag 40:249-251.

Wakimoto, S. 1986. Production of antibiotics by Plant Pathogenic Pseudomonas. Ann. Phytopathology Society. Japan (52) : 835-842p.

Downloads

Published

2017-01-10

How to Cite

Megasari, A., Abadi, A. L., & Aini, L. Q. (2017). POTENSI Corynebacterium sp. DAN Bacillus sp. UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT PUSTUL BAKTERI PADA TANAMAN KEDELAI. Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan), 5(1), 23–29. Retrieved from https://jurnalhpt.ub.ac.id/index.php/jhpt/article/view/251

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4