HUBUNGAN KETEBALAN LAPISAN EPIDERMIS DAUN TERHADAP SERANGAN JAMUR (Mycosphaerella musicola) PENYEBAB PENYAKIT BERCAK DAUN SIGATOKA PADA SEPULUH KULTIVAR PISANG
Abstract
ABSTRAK
Bercak daun pisang atau penyakit Sigatoka terjadi di seluruh dunia dan merupakan salah satu penyakit yang paling merusak tanaman pisang. Sigatoka berasal dari nama dataran Pasifik Selatan pulau Fiji dimana penyakit ini pertama kali diamati (Agrios, 2005). Penyakit ini menyebabkan kerugian pengurangan fungsi permukaan dari tanaman, kematian dini sejumlah besar daun pisang, menyebabkan tandan buah mengecil dengan sedikit sisiran, dan individu buah pisang yang kurang penuh (Rosmahani, 1999). Tebal epidermis merupakan salah satu pertahanan struktural yang terdapat pada tumbuhan, bahkan sebelum patogen datang dan berkontak dengan tumbuhan (Agrios, 1996). Penelitian ini brtujuan untuk mengetahui ketahanan beberapa kultivar pisang terhadap penyakit sigatoka dan untuk mengetahui pengaruh ketebalan lapisan epidermis daun terhadap serangan penyakit bercak daun sigatoka. Berdasarkan penelitian ini diketahui hanya beberapa kultivar pisang yang menunjukkan berkorelasi antara ketebalan epidermis daun dengan intensitas serangan penyakit sigatoka. Kultivar pisang tahan memiliki epidermis lebih tebal dari pada kultivar rentan.
Kata kunci : Sigatoka , pertahanan struktural, ketebalan epidermis daun, intensitas serangan
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.