Potensi Minyak Atsiri Serai Wangi (Cymbopogon winterianus) sebagai Fungisida Nabati terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) pada Buah Apel (Malus sylvestris Mill)

Authors

  • Astri Septiyaningsih Nugraheni Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
  • Syamsuddin Djauhari Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
  • Abdul Cholil Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
  • Edi Priyo Utomo Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Abstract

ABSTRAK

Penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporioides merupakan salah satu penyakit pasca panen buah apel. Salah satu pengendalian penyakit antraknosa adalah dengan menggunakan pestisida nabati yang relatif aman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi minyak atsiri serai wangi (Cymbopogon winterianus) sebagai anti jamur yang efektif dalam mengendalikan penyakit antraknosa. Secara in vitro, berbagai konsentrasi minyak serai wangi diletakkan di cawan petri dan jamur C. gloeosporioides diletakkan dipusat cawan petri. Penghambatan pertumbuhan jamur C. gloeosporioides diukur dari diameter koloni dan berat miselium jamur. Secara in vivo buah apel direndam kedalam larutan minyak atsiri serai wangi kemudian buah ditusuk dan ditetesi suspensi jamur C. gloeosporioides. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 konsentrasi anti fungi dan 4 ulangan. Konsentrasi minyak atsiri serai wangi yaitu 500 ppm hingga 1500 ppm. Buah apel yang diberi minyak atsiri serai wangi konsentrasi 1500 ppm menunjukkan efek penghambatan 90,22% pertumbuhan jamur dan berat miselium jamur 55 mg secara in vitro. Apel yang direndam dengan konsentrasi minyak atsiri serai wangi 1500 ppm memiliki masa inkubasi penyakit 6,08 hari dan gejala antraknosa yang muncul 2,33 cm. Nilai Effective Concentration (EC50) minyak atsiri serai wangi dalam menghambat pertumbuhan jamur C. gloeosporioides yaitu 986,84 (in vitro) ppm dan 1779,55 ppm (in vivo). Sedangkan nilai minimum inhibitory concentration (MIC) minyak atsiri serai wangi dalam menghambat pertumbuhan jamur C. gloeosporioides yaitu 45,18 ppm (in vitro) dan 547,09 ppm (in vivo).

 

Kata kunci : Cymbopogon winterianus, apel, Colletotrichum gloeosporioides, minyak atsiri, pestisida nabati

Author Biography

Syamsuddin Djauhari, Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Downloads

Published

2014-11-13

How to Cite

Nugraheni, A. S., Djauhari, S., Cholil, A., & Utomo, E. P. (2014). Potensi Minyak Atsiri Serai Wangi (Cymbopogon winterianus) sebagai Fungisida Nabati terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) pada Buah Apel (Malus sylvestris Mill). Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan), 2(4), pp. 92–102. Retrieved from https://jurnalhpt.ub.ac.id/index.php/jhpt/article/view/156

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4